Artikel

Nikah Adat Jogja: Merajut Cinta dalam Keindahan Budaya dan Tradisi Jawa

Yogyakarta, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jogja, adalah sebuah kota yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satu tradisi yang masih lestari hingga saat ini adalah pernikahan adat Jawa. Pernikahan adat Jogja merupakan perpaduan antara nilai-nilai luhur budaya Jawa dengan sentuhan modernitas, menciptakan sebuah upacara yang sakral, indah, dan penuh makna. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang nikah adat Jogja, mulai dari persiapan, prosesi adat, hingga makna filosofis di balik setiap tahapannya.

1. Persiapan Nikah Adat Jogja

Persiapan nikah adat Jogja melibatkan banyak tahapan dan prosesi yang harus dilakukan oleh kedua calon mempelai dan keluarga mereka. Persiapan ini biasanya dimulai beberapa bulan sebelum hari pernikahan. Berikut adalah beberapa tahapan persiapan nikah adat Jogja:

  • Nontoni: Tahap nontoni adalah kunjungan pertama keluarga calon pengantin pria ke rumah calon pengantin wanita. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkenalkan kedua keluarga dan membicarakan rencana pernikahan secara informal.
  • Lamaran (Peningsetan): Lamaran adalah acara resmi di mana keluarga calon pengantin pria datang ke rumah calon pengantin wanita untuk melamar secara resmi. Pada acara ini, keluarga pria membawa berbagai macam seserahan sebagai tanda keseriusan niat mereka.
  • Pengajian: Pengajian adalah acara doa bersama yang diadakan oleh keluarga calon pengantin wanita beberapa hari sebelum pernikahan. Tujuan dari pengajian ini adalah untuk memohon berkah dan kelancaran dalam pernikahan.
  • Siraman: Siraman adalah ritual mandi suci yang dilakukan oleh calon pengantin wanita dan pria sehari sebelum pernikahan. Ritual ini melambangkan pembersihan diri dari segala hal yang buruk dan persiapan untuk memasuki kehidupan baru.
  • Midodareni: Midodareni adalah malam terakhir calon pengantin wanita sebelum pernikahan. Pada malam ini, calon pengantin wanita didampingi oleh keluarga dan teman-teman terdekatnya untuk berdoa dan mempersiapkan diri untuk hari pernikahan.
  • Pemasangan Bleketepe: Bleketepe adalah anyaman daun kelapa yang dipasang di depan rumah calon pengantin wanita sebagai tanda bahwa akan ada hajatan pernikahan. Bleketepe melambangkan harapan agar pernikahan berjalan lancar dan kedua mempelai mendapatkan kebahagiaan.

2. Prosesi Nikah Adat Jogja

Prosesi nikah adat Jogja terdiri dari beberapa tahapan yang masing-masing memiliki makna dan simbolisasi tersendiri. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam prosesi nikah adat Jogja:

  • Ijab Kabul: Ijab kabul adalah inti dari akad nikah dalam pernikahan Islam. Pada tahap ini, wali nikah dari calon pengantin wanita akan menikahkan putrinya dengan calon pengantin pria dengan mengucapkan kalimat ijab kabul.
  • Panggih: Panggih adalah pertemuan pertama antara calon pengantin pria dan wanita setelah resmi menjadi suami istri. Dalam upacara ini, kedua mempelai akan saling melempar sirih sebagai simbol cinta dan kesetiaan.
  • Wiji Dadi: Wiji dadi adalah ritual menginjak telur oleh calon pengantin pria dan kemudian membasuh kaki calon pengantin wanita. Ritual ini melambangkan harapan agar kedua mempelai dapat segera mendapatkan keturunan.
  • Sinduran: Sinduran adalah ritual memberikan tanda merah di dahi kedua mempelai sebagai simbol bahwa mereka telah resmi menjadi suami istri.
  • Kacar-kucur: Kacar-kucur adalah ritual di mana calon pengantin pria memberikan uang logam kepada calon pengantin wanita sebagai simbol nafkah.
  • Dulangan: Dulangan adalah ritual saling menyuapi antara kedua mempelai. Ritual ini melambangkan harapan agar kedua mempelai selalu saling menyayangi dan berbagi dalam kehidupan rumah tangga.
  • Sungkeman: Sungkeman adalah ungkapan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua dan sesepuh keluarga. Mempelai akan berlutut dan mencium tangan orang tua sebagai tanda bakti.
  • Kirab Pengantin: Kirab pengantin adalah prosesi arak-arakan pengantin dari rumah pengantin wanita menuju rumah pengantin pria atau tempat resepsi. Kirab ini biasanya diiringi dengan musik tradisional Jawa dan tarian.
  • Resepsi: Resepsi pernikahan adalah acara pesta untuk merayakan pernikahan. Resepsi pernikahan adat Jogja biasanya diadakan dengan meriah, dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan teman-teman. Hidangan yang disajikan biasanya berupa makanan tradisional Jawa, seperti gudeg, nasi liwet, dan sate klathak.

3. Makna Filosofis Nikah Adat Jogja

Setiap tahapan dalam nikah adat Jogja memiliki makna filosofis yang mendalam. Makna-makna ini mengajarkan nilai-nilai luhur budaya Jawa tentang kehidupan, cinta, dan keluarga.

  • Siraman: Siraman melambangkan pembersihan diri dari segala hal yang buruk dan persiapan untuk memasuki kehidupan baru. Air yang digunakan dalam siraman juga dianggap sebagai simbol kesucian dan keberkahan.
  • Midodareni: Midodareni adalah malam terakhir calon pengantin wanita sebagai seorang lajang. Malam ini diisi dengan doa dan renungan agar calon pengantin wanita siap menghadapi kehidupan baru sebagai seorang istri.
  • Pemasangan Bleketepe: Bleketepe melambangkan harapan agar pernikahan berjalan lancar dan kedua mempelai mendapatkan kebahagiaan.
  • Ijab Kabul: Ijab kabul adalah inti dari akad nikah dalam pernikahan Islam. Pada tahap ini, wali nikah dari calon pengantin wanita akan menikahkan putrinya dengan calon pengantin pria dengan mengucapkan kalimat ijab kabul.
  • Panggih: Panggih melambangkan pertemuan dua insan yang berbeda latar belakang dan budaya menjadi satu dalam ikatan pernikahan.
  • Wiji Dadi: Wiji dadi melambangkan harapan agar kedua mempelai dapat segera mendapatkan keturunan.
  • Sinduran: Sinduran melambangkan bahwa kedua mempelai telah resmi menjadi suami istri dan siap menjalani kehidupan baru bersama.
  • Kacar-kucur: Kacar-kucur melambangkan tanggung jawab suami dalam menafkahi istri dan keluarganya.
  • Dulangan: Dulangan melambangkan harapan agar kedua mempelai selalu saling menyayangi dan berbagi dalam kehidupan rumah tangga.
  • Sungkeman: Sungkeman melambangkan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua dan sesepuh keluarga yang telah membesarkan dan mendidik kedua mempelai.
  • Kirab Pengantin: Kirab pengantin melambangkan perjalanan hidup kedua mempelai yang baru dimulai. Kirab ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan kedua mempelai kepada masyarakat.
  • Resepsi: Resepsi pernikahan adalah ungkapan rasa syukur atas pernikahan yang telah berlangsung. Resepsi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara keluarga, kerabat, dan teman-teman.

4. Pilihan Vendor Nikah Adat Jogja

Untuk mewujudkan pernikahan adat Jogja yang sempurna, Anda membutuhkan bantuan dari berbagai vendor pernikahan. Berikut adalah beberapa vendor pernikahan yang penting:

  • Wedding Organizer: Wedding organizer akan membantu Anda merencanakan dan mengorganisir seluruh acara pernikahan, mulai dari konsep hingga pelaksanaan.
  • Fotografer dan Videografer: Mereka akan mengabadikan momen-momen spesial pernikahan Anda dalam bentuk foto dan video yang indah.
  • Dekorasi Pernikahan: Dekorasi akan menciptakan suasana yang sesuai dengan tema pernikahan adat Jogja Anda.
  • Catering: Catering akan menyediakan hidangan tradisional Jawa yang lezat untuk tamu undangan Anda.
  • Hiburan: Hiburan seperti gamelan, wayang kulit, atau tari Jawa akan memeriahkan acara pernikahan Anda.
  • Rias Pengantin dan Paes Ageng: Rias pengantin dan paes ageng akan membuat Anda tampil cantik dan menawan sebagai pengantin Jawa.
  • Busana Pengantin: Pilihlah busana pengantin adat Jawa yang sesuai dengan keinginan dan budget Anda.

5. Tips Menggelar Nikah Adat Jogja

Berikut adalah beberapa tips untuk menggelar nikah adat Jogja yang sukses dan berkesan:

  • Mulai Persiapan Lebih Awal: Persiapan pernikahan adat Jogja membutuhkan waktu yang cukup lama. Mulailah persiapan setidaknya 6 bulan sebelum hari pernikahan.
  • Tentukan Anggaran: Buat rencana anggaran yang realistis dan sesuaikan dengan kemampuan Anda.
  • Pilih Vendor yang Tepat: Pilih vendor pernikahan yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik. Pastikan untuk membaca ulasan dan meminta rekomendasi dari teman atau keluarga sebelum membuat keputusan.
  • Diskusikan dengan Keluarga: Libatkan keluarga dalam setiap tahap persiapan pernikahan. Dengarkan saran dan masukan dari mereka.
  • Jangan Lupa Bersantai: Persiapan pernikahan bisa sangat melelahkan. Jangan lupa untuk bersantai dan menikmati prosesnya. Pernikahan adalah momen bahagia, jadi jangan biarkan stres menguasai Anda.

Paket Pernikahan Hotel New Saphir Yogyakarta

Sebagai gambaran untuk teman-teman, Hotel New Saphir Yogyakarta sebagai salah satu hotel bintang 4 di Yogyakarta yang menyediakan paket wedding (paket pernikahan di hotel yogya). Berikut adalah beberapa paket pernikahan di hotel New Saphir Yogyakarta.

  1. Paket Pernikahan Hotel New Saphir Yogyakarta Truntum mulai dari Rp 29.000.000,00
  2. Paket Pernikahan Hotel New Saphir Yogyakarta Sidoluhur mulai dari Rp 59.000.000,00
  3. Paket Pernikahan Hotel New Saphir Yogyakarta Sidomukti mulai dari Rp 89.000.000,00
  4. Paket Pernikahan Hotel New Saphir Yogyakarta Sidoasih mulai dari Rp 112.000.000,00

Semoga informasi ini dapat membantu kita dalam memilih tempat pernikahan yang sesuai dengan impian kita. Terima kasih telah membaca dan selamat merencanakan pernikahan

Kesimpulan

Nikah adat Jogja adalah sebuah perayaan cinta yang sarat makna dan keindahan. Dengan memahami makna filosofis di balik setiap tahapannya, Anda dapat menciptakan pernikahan yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga bermakna secara spiritual. Dengan persiapan yang matang dan pemilihan vendor yang tepat, Anda dapat mewujudkan pernikahan impian Anda di kota budaya ini.

Penulis Konten Hotel New Saphir Yogyakarta